Unsur
Pendukung Tarian
A. Tata
Rias
Tata rias secara umum dapat diartikan
sebagai seni mengubah penampilan wajah menjadi lebih sempurna. Pada dasarnya,
tata rias bukan sesuatu yang asing bagi semua orang, khususnya kaum wanita
sebab tata rias merupakan aspek untuk mendukung penampilan dan telah menjadi
kebiasaan sehari-hari. Rias di dalam tari bukan sekadar bertujuan untuk
menjadikan penari menjadi cantik atau ganteng. Tata rias tari mempunyai
beberapa fungsi yang benar-benar membantu pertunjukan karya tari menjadi lebih
baik.
Fungsi Tata Rias
- Menyempurnakan
penampilan wajah. Tata Rias bisa menyempurnakan kekurangan pada tampilan
penari. Penyempurnaan wajah dilakukan pada penari yang tidak sesuai
dengan karakter tari yang di bawakan.
- Membantu
menunjukkan perwatakan atau karakter penari. Tata rias berfungsi
melukiskan watak tarian dengan mengubah tampilan wajah penari menyangkut
aspek usia, ras, bentuk wajah.
- Memberi
efek gerak pada ekspresi wajah seorang penari diatas panggung, karena
tampilan penari tampak datar ketika tertimpa cahaya lampu. Oleh karena
itu dibutuhkan tata rias untuk menampilkan dimensi wajah penari.
- Memperjelas
garis-garis wajah penari untuk mengekspresikan gerak-gerak tari. Fungsi
garis tidak sekedar menegaskan, tetapi juga menambahkan sehingga
terbentuk tampilan yang berbeda dengan wajah asli pemain.
- Memberi nilai tambah keindahan karya tari. Dengan tata rias yang baik tentunya akan menambah keindahan karya tari yang ditampilkan.
B. Tata
Busana
Tata Busana tari adalah pengaturan secara
keseluruhan busana yang harus dipakai oleh penari sesuai peran yang dibawakan. Prinsip dalam penggunaan pada busana tari adalah busana tari harus enak
dipakai, enak dipandang, dan tidak mengganggu gerak penari. Keberadaan kostum
dalam sebuah pertunjukan bersifat mutlak, karena pada dasarnya suatu tarian
dapat terungkap dengan sempurna, jika seluruh unsur pendukung hadir di
dalamnya.Busana tari terdiri dari pakaian serta
perhiasan atau aksesoris seperti mahkota, gelang, giwang, sumping ( hiasan
telinga ), ikat pinggang, dan lain-lain.
Fungsi
busana tari antara lain :
a. Memperjelas
tema tari. Busana tari berfungsi untuk mendukung
tema atau isi tari dan untuk memperjelas peranan-peranan dalam suatu sajian
tari.
b. Membedakan
masing-masing peran atau tokoh. Dengan busana tari akan mengetahui secara jelas
tokoh yang diperankan.
c. Membantu
menghidupkan perwatakan penari di dalam peranannya. Artinya busana yang dikenakan penari sudah menunjukkan siapa dia
sesungguhnya, umurnya, kebangsaannya, status sosialnya, kepribadiannya. Bahkan
tata busana dapat menunjukkan hubungan psikologisnya penari dengan tarianya.
d. Memberi
fasilitas dan membantu gerak. Penari harus dapat membawakan tari tanpa
terganggu oleh busananya. Busana tidak harus dapat memberi bantuan kepada
penari tetapi busana harus sanggup menambah efek visual gerak, menambah indah
dan menyenangkan dilihat disetiap posisi yang diambil penari.
e.
Memberikan nilai tambah pada
segi estetikadan etika dalam penampilan tari. Tarian yang dibawakan dengan tata busana yang baik tentunya akan lebih indah
dan menarik untuk disaksikan.
C. Properti Tari
Properti merupakan unsur pendukung
dalam suatu penyajian tari. Properti tari adalah segala kelengkapan dan
peralatan dalam penampilan atau peragan menari. Properti dapat digunakan dalam
penyajian tari tetapi ada juga tarian yang tidak menggunakan properti dalam
penyaan tari. Properti dapat juga dipakai sebagai nama tarian, Misalnya : Tari
Tari Payung dari Sumatra Barat menggunakan properti payung, Tari Piring dari
Sumatra Barat juga menggunakan properti piring, Tari Lawung dari Yogyakarta
menggunakan lawung ( tombak ) sebagai propertinya. Tetapi ada pula yang properti tidak digunakan
sebagai namatarian, misalnya : Tari Pakarena dari Sulawesi Selatan menggunakan
kipas sebagai properti, Tari Merak menggunakan properti slendang atau sampur,
tari Serimpi dari Yogyakarta atau Surakarta menggunakan properti kipas,
selendang atau pun lainnya.
Properti
dapat terbuat dari kain, kayu, besi, plastic, atau kulit. Properti ada juga
yang merupakan bagian dari busana dan aksesoris seperti selendang, panah, keris
dan pedang.
Contoh
properti :
a.
Dari Kain : selendang, sapu
tangan, topi, pita
b.
Dari Kayu : tongkat, tombak, bambu
runcing
c.
Dari Besi : pedang, tameng
d.
Dari plastic : payung, tali
e.
Dari kulit : topi, jaket
f.
Dari
kertas/bulu : kipas, payung
No comments:
Post a Comment