Tuesday, 21 May 2019

TIPS BELAJAR MENARI BAGI PEMULA

TIPS BELAJAR MENARI BAGI PEMULA


Seni tari sangat diminati oleh sebagian masyarakat di Indonesia bahkan sampai mancanegara. Masyarakat sudah melirik seni tari atau dance sebagai salah satu seni yang dapat dipelajari dan dikuasai dengan mudah. Seni tari sendiri adalah seni yang menggunakan gerakan tubuh dalam rangka menyampaikan ekspresi, emosi maupun doa dari penari. Atau dapat dikatakan seni tari adalah suatu ekspresi dari jiwa manusia yang diungkapkan ke dalam gerakan yang ritmis dan indah.  
Minat masyarakat bahkan remaja terhadap seni tari bertambah seiring dengan perkembangan boyband K-Pop yang memiliki konsep tarian unik. Hal ini menyebabkan semua orang di dunia ingin ikut menari layaknya sang artis. Bukan hanya itu saja, menjadikan seni tari sebagai mata pencaharian di industri tari juga menjadi salah satu alasan masyarakat saat ini untuk belajar seni tari.
Walaupun seni tari sudah memiliki banyak peminat dan dianggap mudah dipelajari, tetapi dalam praktiknya banyak pemula yang masih menemukan kendala dalam mempelajari seni tari, apalagi bagi orang yang baru mengenal dunia seni tari. Di sini kamu akan diberikan 5 tips sebagai penari pemula yang ingin mendalami seni tari.
1. Pilih Genre Sesuai Keinginan
Banyak sekali genre yang berbeda-beda dalam seni tari. Di Indonesia sendiri pun memiliki 2 genre tari umum, yaitu tradisional dan modern. Untuk saat ini, masyarakat lebih memiliki minat terhadap tari modern yang memiliki genre modern dance, hip hop, dan break dance, karena dianggap lebih mudah dipelajari daripada tari tradisional. Menentukan jenis tarian yang diminati bisa menjadi tips pertama untuk mempelajari seni tari, karena jika kita sudah mengetahui jenis tarian yang ingin dipelajari kita bisa lebih fokus dan lebih mendalami jenis tarian tersebut.

2. Cari Referensi

Cari contoh tarian atau choreography yang sesuai dengan karakter. Apalagi ditambah berkembangnya internet lebih mempermudah kita untuk mencari video tari di situs daring. Tujuan mencari referensi dalam mempelajari seni tari adalah supaya kita dapat lebih luas memahami gerakan tersebut. Hal ini juga berkaitan dengan vocabulary tarian, semakin banyak mencari referensi semakin banyak juga gerakan yang dapat diciptakan. Saran dalam mencari referensi, carilah video tutorial, atau video dance competition.

3. Pelajari Basic

Bagi yang masih pemula, jangan terlalu cepat untuk ingin mempelajari dan menguasai semua gerakan. Lebih baik untuk mengawali latihan dengan mempelajari basic dari genre tarian yang ingin dipelajari. Seperti yang dikatakan diatas bahwa banyak sekali genre tari, dan setiap genre tersebut memiliki basis yang berbeda-beda. Dalam mempelajari basis tarian, kamu bisa mencari video di YouTube atau juga bisa meminta seseorang yang sudah menguasai tarian tersebut untuk mengajari basis tarian.

4. Ikut Dance Class atau Dance School

Cara paling ampuh dalam belajar seni tari adalah mempraktikannya langsung. Tetapi akan terasa sulit jika kita belajar sendiri. Lebih baik kamu mencari kelas khusus pemula yang akan mengajari langsung basis tarian. Keuntungan mengambil kelas khusus pemula adalah kamu bisa langsung diajari oleh pelatih yang sudah profesional. Lebih baik lagi jika kamu mengambil kelas progresif di dance school karena kamu akan diberi materi pembelajaran yang sudah diatur layaknya sekolah pada umumnya. Perkembangan kamu dalam menari juga lebih mudah untuk dipantau oleh coach personal.

5. Ikut Pertunjukan atau Perlombaan

Agar mengetahui apa yang telah dicapai selama proses latihan dan t\untuk menghilangkan rasa kebosanan dalam latihan, perlu mengikuti pertunjukan dan perlombaan. Salah satu tips supaya latihan kamu lebih semangat, harus diiringi dengan target yang ingin dicapai.
Biasanya pernari pemula akan diikutkan dalam projek pertunjukan seni tari. Hal ini dapat melatih kepercayaan kamu dalam melakukan pertunjukan didepan umum.
Jika kamu sudah terbiasa melakukan pertunjukan didepan umum, biasanya kamu akan diikutkan dalam sebuah perlombaan. Bukan hanya sekedar untuk melakukan pertunjukan atau perlombaan, tetapi lebih tertuju kepada memberikan hasil yang sudah kamu pelajari kepada masyarakat sehingga seni tari lebih dikenal oleh publik.
Inilah beberapa tips untuk dancer pemula yang ingin mempelajari seni tari. Semoga tips ini dapat menjadi referensi supaya lebih giat lagi untuk berlatih dan menjadi proffesional dancer.

FAKTOR EKSTERNAL PENGHAMBAT BELAJAR


Faktor Eksternal Penghambat belajar
A. Lingkungan sosial
Lingkungan sosial anak dapat menimbulkan kesulitan dalam  belajar. Linkungan sosial dibagi manjadi tiga, yaitu:
1. Lingkungan sosial sekolah
Pendidikan di sekolah bukan sekedar bertujuan untuk melatih siswa supaya “siap pakai” untuk kerja atau mampu meneruskan ke jenjang pendidikan berikutnya atau mencapai angka rapor, melainkan untuk membentuk peserta didik manjadi manusia sejati. Proses pembentukan manusia sejati sudah mulai sejak anak hidup dalam keluarga, kemudian dilanjutkan di sekolah, di masyarakat, di dunia kerja dan di lingkungan sekitar.
Di sekolah, untuk membentuk manusia sejati ada salah satu harapan dari pendidik yaitu Self Regulated Learner (SRL). SLR adalah murid-murid yang memiliki kemampuan belajar tinggi dan disiplin sehingga mereka membuat belajar itu lebih mudah dan menyenangkan. Namun harapan itu tidak akan terwujud jika lingkungan sekolah seperti guru, administrasi, dan teman-teman sekelas tidak mendukung. Faktor-faktor yang dapat menghambat anak belajar di sekolah adalah:
 2. Metode mengajar
Dalam mengajar guru memerlukan metode yang cocok. Metode ini dimaksudkan agar materi yang disampaikan oleh guru terasa menarik dan siswa mudah menyerapnya.
3. Kurikulum
Kurikulum yang kurang  tepat dapat menjadi salah satu faktor yang dapat menimbulkan kesukaran belajar. Kurikulum sangat penting dan selalu ada dalam sebuah instansi pendidikan. Kurikulum pendidikan harus disesuaikan dengan perkembangan psikologi anak.
4. Penerapan disiplin
Disiplin dalam sebuah sekolah sangat diperlukan untuk meengontrol kegiatan siswa di sekolah. Namun kedisiplinan yang terlalu ketat akan membuat siswa merasa terkekang dan merasa ruang geraknya dibatasi.
5. Hubungan siswa dengan guru maupun teman
Suasana sebuah kelas didukung oleh peran guru dan anggota kelas. Jika suasana kelas tidak mendukung, maka dapat menghambat proses belajar anak. Hubungan siswa dengan guru, siswa dengan teman juga perlu dibangun sedemikian rupa sehingga tercipta suasana ynag baik dan nyaman bagi siswa, sehingga mereka betah menjadi bagian dari kelas.
6. Tugas rumah yang terlalu banyak
Guru memberikan tugas untuk siswa merupakan hal yang wajar. Tetapi siswa akan merasa jenuh dengan tugas yang terlalu banyak. Bagi sebagian siswa tugas merupakan beban. Hal seperti inilah yang akan menghambat proses belajar an
7. Sarana dan prasarana
Keberhasilan belajar anak juga didukung oleh sarana dan prasarana yang ada. Sarana dan prasarana yang memadai juga membantu tercapainya hasil belajar yang maksimal.
B. Lingkungan sosial masyarakat
Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa juga mempengaruhi proses belajar anak. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak pengangguran, dan banyak teman sebaya di lingkungan yang tidak sekolah dapat menjadi faktor yang menimbulkan kesukaran belajar bagi siswa. Misalnya siswa tidak memiliki teman belajar dan diskusi maka akan merasa kesulitan saat akan meminjam buku atau alat belajar yang lain.
C.  Lingkungan keluarga
Keluarga merupakan tempat pertama kali anak belajar. Oleh karena itu, lingkungan keluarga sangat mempengaruhi proses belajar anak. Faktor dari keluarga yang dapat menimbulkan permasalahan belajar anak adalah:
1.Pola asuh orang tua
Setiap orang memiliki pola atau cara yang berbeda dalam mendidik anak. Pola asuh yang selalu mengekang anak akan membuat anak sulit dan bahkan tidak dapat mengembangkan kemampuan dan bakat yang dimiliki.
2. Hubungan orang tua dan anak
Hubungan yang tidak harmonis antara orang tua dan anak akan membuat anak tidak betah di rumah. Dengan begitu anak tidak akan bisa melaksanakan aktivitas belajarnya dengan baik.
3. Keadaan ekonomi keluarga
Meskipun tidak mutlak, perekonomian keluarga dapat menjadi salah satu penghambat anak. Ada kemungkinan anak menjadi minder dan malu bergaul dengan teman karena masalah ekonomi keluarganya. Dengan perasaan minder anak akan mudah tersinggung, kecil hati, dan sebagainya. Akhirnya hal tersebut akan mempengaruhi hasil belajar anak.
4.Keharmonisan keluarga
Keluarga yang tidak harmonis akan memberi dampak negatif pada anak dalam belajar. Pertikaian atau cek-cok ayah dan ibu akan membuat anak merasa terbebani sehingga anak menjadi kurang semangat dalam belajar.
5.Kondisi rumah
Kondisi rumah yang kurang memadai akan membuat anak kesukaran dalam belajar. Letak rumah juga berpengaruh pada proses belajar anak. Rumah yang terlalu dekat dengan jalan raya kurang efektif untuk belajar anak.

FAKTOR INTERNAL PENGHAMBAT BELAJAR


Faktor Internal Penghambat Belajar
Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor internal meliputi faktor fisiologis dan biologis serta faktor psikologis.
1.   Faktor fisiologis dan biologis
Masa peka merupakan masa mulai berfungsinya factor fisiologis pada tubuh manusia. Faktor fisiologis adalah faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu. Faktor ini dibedakan menjadi 2, yaitu:
–  Keadaan tonus jasmani
Keadaan tonus jasmani sangat mempengaruhi aktivitas belajar anak. Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh positif terhadap proses belajar. Sedangkan kondisi fisik yang lemah atau sakit akan menghambat tercapainya hasil belajar yang maksimal.
–  Keadaan fungsi jasmani atau fisiologis
Selama proses belajar berlangsung, peran fungsi fisiologis pada anak sangat mempengaruhi hasil belajar, terutama panca indera. Panca indera yang berfungsi dengan baik akan mempermudah aktivitas belajar.
Anak yang memiliki kecacatan fisik (panca indera atau fisik) tidak akan dapat mencapai hasil belajar yang maksimal. Meskipun juga ada anak yang memiliki kecacatan fisik namun nilai akademiknya memuaskan. Kecacatan yang diderita anak akan mempengaruhi psikologisnya, diantaranya:
–  sulit bergaul karena memiliki perasaan malu dan minder akan kekurangannya,
–  ada perasaan takut diejek teman,
–  merasa tidak sempurna dibandingkan dengan teman-teman lain.

Perasaan yang menghantui anak dapat membuat prestasinya menurun. Namun ada juga anak yang menjadikan kekurangannya sebagai motivasi untuk maju. Cacat fisik membuat anak tidak dapat malakukan aktivitas belajar di sekolah dengan baik, sehingga perlu disediakan sekolah yang bisa menampungnya sesuai dengan cacat yang disandang. Misalnya bagi penyandang tuna netra bersekolah di SLBA, tuna rungu bersekolah di SLBB, dan sebagainya.
Faktor psikologis
Faktor psikologis adalah faktor yang berasal dari keadaan psikologis anak yang dapat mempengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis utama yang mempengaruhi proses belajar anak adalah kecerdasan siswa, motivasi, minat, sikap dan bakat.
–  Kecerdasan/ intelegensi siswa
Pada umumnya kecerdasan diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik dalam mereaksikan rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui cara yang tepat. Dengan demikian, kecerdasan bukan hanya berkaitan dengan kualitas otak saja, tetapi juga organ tubuh lainnya. Namun bila dikaitan dengan kecerdasan, tentunya otak merupakan organ yang penting dibandingkan dengan organ lain, karena fungsi otak itu sebagai organ pengendali tertinggi dari seluruh aktivitas manusia.
Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam proses belajar anak, karena  menentukan kualitas belajar siswa. Semakin tinggi intelegensi seorang individu, semakin besar peluang individu untuk meraih sukses dalam belajar. Oleh karena itu, perlu bimbingan belajar dari orang lain seperti orang tua, guru,dan sebagainya. Sebagai faktor psikologis yang penting dalam mencapai kesuksesan belajar, maka pengetahuan dan pemahaman tentang kecerdasan perlu dimiliki oleh setiap calon guru professional, sehingga mereka dapat memahami tingkat kecerdasannya.
–  Motivasi
Motivasi adalah salah satu factor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan belajar siswa. Motivasi yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar. Para ahli psikologi mendefisikan motivasi sebagai proses di dalam diri individu yang aktif, mendorong, memberikan arah, dan menjaga perilaku setiap saat (Slavin, 1994). Motivasi diartikan sebagai pengaruh kebutuhan-kebutuhan dan keinginan terhadap intensitas dan perilaku seseorang.
Keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri anak yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar dan memberi arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai motivasi belajar. Dari sumbernya motivasi dibedakan menjadi: motivasi ekstrinsik dan motivasi intrinsik. Motivasi intrinsik adalah semua factor yang berasal dari dalam individu dan memberikan dorongan untuk melakukan sesuatu. Dalam proses belajar, motivasi intrinsik relatif lebih lama dan tidak tergantung pada motivasi dari luar (ekstrinsik).
Menurut Arden N. frandsen (Hayinah, 1992), yang termasuk dalam motivasi intrinsik untuk belajar antara lain:
1.   Dorongan ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas
2.   Adanya sifat positif dan kreatif yang ada pada manusia dan kegiatan untuk maju.
3.   Adanya keinginan untuk mancapai prestasi sehingga mendapat dukungan dari orang-orang penting. Misalnya: orang tua, saudara, guru, teman, dan sebagainya.
4.   Adanya kebutuhan untuk menguasai ilmu atau pengetahuan yang berguna bagi diri sendiri dan orang lain.
Motivasi ekstrinsik adalah anak memulai dan meneruskan kegiatan belajar berdasarkan kebutuhan dan dorongan yang tidak secara mutlak berkaian dengan kegiatan belajar itu sendiri. Yang tergolong bentuk motivasi belajar ekstrinsik antara lain:
1.   Balajar demi memenuhi kewajiban.
2.   Menghindari hukuman.
3.   Memperoleh hadiah material yang telah dijanjikan oleh orang tua.
4.   Meningkatkan gengsi dari orang lain.
5.   Memperoleh pujian dari orang lain.
6.   Tuntutan jabatan yang diinginkan.



–  Minat
Secara sederhana minat merupakan kecenderungan kegairahan yang tinggi atau besar terhadap sesuatu. Menurut Reber (Syah, 2003) minat bukanlah istilah yang populer dalam psikologi karena disebabkan ketergantungannya terhadap berbagai faktor internal lainnya, seperti pemusatan perhatian, keinginan, motivasi, dan kebutuhan.
–  Sikap
Dalam proses belajar sikap dapat mempengaruhi keberhasilan proses belajar. Sikap adalah gejala internal yang mendimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek, orang, peristiwa dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif (Shay,2003).
Sikap siswa dalam belajar dipengaruhi oleh perasaan senang atau tidak senang pada performan guru, pelajaran, atau lingkungan sekitarnya. Dan untuk mengantisipasi munculnya sikap yang negatif dalam belajar, guru sebaiknya berusaha untuk menjadi guru yang profesional dan bertanggungjawab terhadap profesi yang dipilihnya. Dengan profesionalitas seorang guru akan berusaha memberikan yang terbaik bagi  siswanya, berusaha mengembang kepribadian sebagai seorang guru yang empatik, sabar, dan tulus kepada muridnya, berusaha untuk menyajikan pelajaran yang diampunya dengan baik dan menarik sehingga membuat siswa dapat mengikuti pelajaran dengan senang dan tidak menjemukan, meyakinkan siswa bahwa bidang studi yang dipelajarinya bermanfaat bagi siswa.
–  Bakat
Secara umum bakat didefisikan sebagai kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang (Syah, 2003). Berkaian dengan belajar, Slavin(1994) mendefinisikan bakat sebagai kemampuan umum yang dimiliki seseorang siswa untuk belajar. Dengan demikian bakat adalah kemampuan seseorang menjadi salah satu komponen yang diperlukan dalam proses belajar seseorang. Apabila bakat seseorang sesuai dengan bidang yang sedang dipelajarinya, maka bakat itu akan mendukung proses belajarnya sehingga kemungkinan besar ia akan berhasil.
Pada dasarnya setiap orang mempunyai bakat atau potensi untuk mencapai prestasi belajar sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Karena itu bakat juga diartikan sebagai kemampuan dasar individu untuk melakuakan tugas tertentu tanpa tergantung upaya pendidikan dan latihan. Individu yang telah mempunyai bakat tertentu, akan lebih mudah menyerap informasi yang berhubungan dengan bakat yang dimilikinya. Misalnya siswa yang berbakat dibidang bahasa akan lebih mudah mempelajari bahasa-bahasa yang lain selain bahasanya sendiri.
- Disiplin
Disiplin diri adalah kemampuan diri yang kuat untuk mempertahankan diri dari bermacam-macam gangguan dalam belajar. Misal, seorang anak akan tetap belajar walaupun ada acara televisi yang menarik.

UNSUR PENDUKUNG TARI

Unsur Pendukung Tarian

         A.   Tata Rias
Tata rias secara umum dapat diartikan sebagai seni mengubah penampilan wajah menjadi lebih sempurna. Pada dasarnya, tata rias bukan sesuatu yang asing bagi semua orang, khususnya kaum wanita sebab tata rias merupakan aspek untuk mendukung penampilan dan telah menjadi kebiasaan sehari-hari. Rias di dalam tari bukan sekadar bertujuan untuk menjadikan penari menjadi cantik atau ganteng. Tata rias tari mempunyai beberapa fungsi yang benar-benar membantu pertunjukan karya tari menjadi lebih baik. 

Fungsi Tata Rias
    1. Menyempurnakan penampilan wajah. Tata Rias bisa menyempurnakan kekurangan pada tampilan penari. Penyempurnaan wajah dilakukan pada penari yang tidak sesuai dengan karakter tari yang di bawakan.
    2. Membantu menunjukkan perwatakan atau karakter penari. Tata rias berfungsi melukiskan watak tarian dengan mengubah tampilan wajah penari menyangkut aspek usia, ras, bentuk wajah. 
    3. Memberi efek gerak pada ekspresi wajah seorang penari diatas panggung, karena tampilan penari tampak datar ketika tertimpa cahaya lampu. Oleh karena itu dibutuhkan tata rias untuk menampilkan dimensi wajah penari.
    4. Memperjelas garis-garis wajah penari untuk mengekspresikan gerak-gerak tari. Fungsi garis tidak sekedar menegaskan, tetapi juga menambahkan sehingga terbentuk tampilan yang berbeda dengan wajah asli pemain.
    5. Memberi nilai tambah keindahan karya tari. Dengan tata rias yang baik tentunya akan menambah keindahan karya tari yang ditampilkan. 



            B. Tata Busana
      Tata Busana tari adalah pengaturan secara keseluruhan busana yang harus dipakai oleh penari sesuai peran yang dibawakan. Prinsip dalam penggunaan pada busana tari adalah busana tari harus enak dipakai, enak dipandang, dan tidak mengganggu gerak penari. Keberadaan kostum dalam sebuah pertunjukan bersifat mutlak, karena pada dasarnya suatu tarian dapat terungkap dengan sempurna, jika seluruh unsur pendukung hadir di dalamnya.Busana tari terdiri dari pakaian serta perhiasan atau aksesoris seperti mahkota, gelang, giwang, sumping ( hiasan telinga ), ikat pinggang, dan lain-lain.
 Fungsi busana tari antara lain  :
a.    Memperjelas tema tari. Busana tari berfungsi untuk mendukung tema atau isi tari dan untuk memperjelas peranan-peranan dalam suatu sajian tari.
b.    Membedakan masing-masing peran atau tokoh. Dengan busana tari akan mengetahui secara jelas tokoh yang diperankan.
c.    Membantu menghidupkan perwatakan penari di dalam peranannya. Artinya busana yang dikenakan penari sudah menunjukkan siapa dia sesungguhnya, umurnya, kebangsaannya, status sosialnya, kepribadiannya. Bahkan tata busana dapat menunjukkan hubungan psikologisnya penari dengan tarianya.
d.    Memberi fasilitas dan membantu gerak. Penari harus dapat membawakan tari tanpa terganggu oleh busananya. Busana tidak harus dapat memberi bantuan kepada penari tetapi busana harus sanggup menambah efek visual gerak, menambah indah dan menyenangkan dilihat disetiap posisi yang diambil penari.
e.    Memberikan nilai tambah pada segi estetikadan etika dalam penampilan tari. Tarian yang dibawakan dengan tata busana yang baik tentunya akan lebih indah dan menarik untuk disaksikan.




            C. Properti Tari

            Properti merupakan unsur pendukung dalam suatu penyajian tari. Properti tari adalah segala kelengkapan dan peralatan dalam penampilan atau peragan menari. Properti dapat digunakan dalam penyajian tari tetapi ada juga tarian yang tidak menggunakan properti dalam penyaan tari. Properti dapat juga dipakai sebagai nama tarian, Misalnya : Tari Tari Payung dari Sumatra Barat menggunakan properti payung, Tari Piring dari Sumatra Barat juga menggunakan properti piring, Tari Lawung dari Yogyakarta menggunakan lawung ( tombak ) sebagai propertinya.  Tetapi ada pula yang properti tidak digunakan sebagai namatarian, misalnya : Tari Pakarena dari Sulawesi Selatan menggunakan kipas sebagai properti, Tari Merak menggunakan properti slendang atau sampur, tari Serimpi dari Yogyakarta atau Surakarta menggunakan properti kipas, selendang atau pun lainnya.

       Properti dapat terbuat dari kain, kayu, besi, plastic, atau kulit. Properti ada juga yang merupakan bagian dari busana dan aksesoris seperti selendang, panah, keris dan pedang.
Contoh properti :
a.    Dari Kain                         : selendang, sapu tangan, topi, pita
b.    Dari Kayu                        : tongkat, tombak, bambu runcing
c.    Dari Besi              : pedang, tameng
d.    Dari plastic          : payung, tali
e.    Dari kulit              : topi, jaket
f.     Dari kertas/bulu  : kipas, payung

FUNGSI SENI TARI


Fungsi Seni Tari

            Seni tari tidak sekedar ungkapan / ekspresi spontan tatkala senang dan sedih. Tari berkembang sesuai dengan kebutuhan social sehingga mempunyai fungsi yang lebih penting dalam kehidupan bermasyarakat.
1.    Sebagai sarana upacara adat dan religi
      Berbagai upacara yang berkaitan dengan perburuan, peperangan, kenaikan tahta, pergantian musim, saat tanam dan panen, kelahiran, bahkan kematian memiliki tarian sendiri-sendiri. Ciri Tari : bersifat sacral dengan unsur pemujaan kepada alam dan penguasanya, geraknya ekspresif dan imitataif ( meniru gerak sekitar ), dan komposisi tarinya melingkar, berjajar, atau berbaris.
Contoh tari :
-          Tari Pattudu ( persembahan, Sulawesi Selatan )
-          Tari Seblang ( panen padi, Jawa Timur )
-          Tari Ratep ( minta hujan, Madura ),
-          Tari Ma’badong ( upacara kematian, Sulawesi ),
-          Tari Pakarena ( panen, Sulawesi Tenggara ),
-          Tari Sisingaan ( upacara khitanan, Subang ),
-          Tari Jaran Buto ( Upacara khitanan, Blitar ),  dan lain-lain

2.    Sebagai Sarana Pertunjukan
      Tari berguna untuk menghibur masyarakat luas. Sebagai sarana pertunjukan, tari dibagi dua, yaitu Tari hiburan/ tontonan rakyat dan Tari untuk Pergelaran Resmi.
a.    Tari Hiburan/ Tontonan Rakyat
Tujuannya adalah rakyat dapat bergembira. Geraknya lincah dan semarak. Irama, rias, busana, dan komposisi meriah dan beragam.

Contoh :
- Tari Serampang Dua Belas ( Sumatra Barat ),
- Tari Jaipongan ( Jabar ),
- Tari Janger ( Bali ), dan lain-lain

b.    Tari Pergelaran Resmi
Tari yang disusun dan direncanakan secara matang untuk dipertunjukkan.
Contoh :
-          Drama Tari atau Sendratari
-          Tari untuk Festival, penyambutan tamu atau upacara resmi.


3.    Sebagai media pendidikan
      Tari dapat mendidik anak untuk membentuk keseimbangan emosi, ketrampilan, dan budi pekerti seperti membina kerja kelompok, berpenampilan santun, dan toleransi. Dengan mempelajari seni tari kita bisa mengetahui jenis-jenis tari di Indonesia serta mengembangkan rasa memiliki dan menghargai budaya bangsa sehingga dapat turut melestarikannya.

4.    Sebagai pemersatu bagi masyarakat
      Dalam acara perayaan, warga berkumpul, menari, dan bergembira bersama dengan gerak-gerak yang selaras. Lewat tarian ini masyarakat dapat berinteraksi, bergaul dan berkomunikasi sehingga menciptakan hubungan yang lebih baik.

5.    Sebagai media penyaluran terapi
      Jens tari ini biasanya ditujukan untuk penyandang cacat fisik atau cacat mental, penyalurannya dapat dilakukan secara langsung bagi penderita cacat tubuh atau bagi penderita tuna wicara dan tuna rungu dan secara tidak langsung bagi penderita cacat mental. Namun pada masyarakat Timur, jenis tarian ini menjadi pantangan karena tidak sesuai dengan hati masyarakat Timur.

6.    Sebagai media komunikasi
      Melalui tari dapat diketahui apa yang ingin disampaikan oleh pencipta/ koreografer  dengan media perantara penari. Sehingga dapat terjalin komunikasi antar penikmat / penonton dengan pencipta tari.

7.    Media pengembang bakat
      Melalui tari dapat mengembangkan bakat anak-anak dalam bidang tari. Anak-anak dapat lebih ekspresif untuk memperagakan tarian. Adanya sanggar - sanggar tari juga dapat sebagai media untuk menyalurkan bakat anak-anak didik.